Karakteristik Pohon Waru

Pohon waru atau dikenal juga dengan Pohon baru atau dalam bahasa ilmiahnya adalah Hibiscus tiliaceus, termasuk dalam suku pohon kapas-kapasan atau dikenal dengan Malvacear adalah pohon yang sering kita jumpai sebagai pohon peneduh di tepi jalan, tepi pantai, tepi sungai atau pematang sawah.

Walau tajuk pohon Waru tidak terlalu rimbun, tetapi pohon satu ini banyak disukai karena akarnya yang tidak dalam. Sehingga tidak akan merusak jalanan dan bangunan di sekitar pohon ini tumbuh.

Cara untuk memperbayak pohon waru juga sangat mudah cukup dengan sistem stek batang. Walaupun sebenarnya pohon ini umumnya diperbayak menggunakan biji.

Pohon waru juga sebearnya masih satu marga dengan bunga sepatu atau kembang sepatu, jadi ketika pohon waru berbunga, bunganya sangat mirip dengan bunga sepatu.

Karakteristik Pohon Waru

  • Untuk karakteristik dari pohon waru memiliki tinggi sekitar 5 meter sampai 15 meter. Untuk pertumbuhan pohon di tempat yang subuh pohon ini akan tumbuh lebih lurus dan memiliki tajuk yang sempit dibandingkan di tanam di tanah yang gersang.
  • Daun waru bertangkai, bentuknya bundar, dengan tepian yang rata terdapat garis di tenganya serta ukuran bisa mencapai 19 cm. Tulangan daun waru menjadi, dan sebagaian tulang daun utama memiliki jelenjar di pangkal bawah daun. Pada bagian bawah terdapat rambut berwarna abu-abu yang rapat.
  • Bunga pohon waru memiliki 2 sampai 5 kuntum dalam 1 tandan. Untuk kelopak daun bertaju 8 sampai 11. Bunganya memiliki kelopak dengan panjang sekitar 2,5 cm dengan canggap 5. Untuk mahkota daun bentuknya mirip kopas, berkuku pendek dengan ukuran lebar bisa sampai 7,5 cm.
  • Warna bunga waru ada yang kuning, jingga dan berwarna kemerahan. Pada bagian pangkal bunganya memiliki noda warna ungu.