Anda pecinta burung perkutut? Jika iya, Anda pastinya tahu kalau burung perkutut lokal adalah salah satu burung kicau terpopuler. Nah, tidakkah Anda ingin tahu cara ternak burung perkutut ini? Bukan hanya untuk melakoni hobi, tapi usaha juga.
Permintaan burung perkutut yang stabil di pasaran memang berpeluang bagus untuk usaha. Itulah mengapa ternak burung ini banyak dilirik terutama yang jenis lokal. Sebab selain menyenangkan sebagai hobi, juga dapat menghasilkan.
Jenis Burung Perkutut Lokal
Sebelum membahas tentang cara ternak burung perkutut lokal, tahukah Anda apa saja jenis-jenis burung ini? Burung perkutut memang memiliki banyak sekali jenis terutama di Indonesia. Apa saja itu?
Secara umum, jenis burung perkutut lokal dibedakan dari warna bulu atau tampilannya. Contohnya burung perkutut putih yang bulunya didominasi warna putih. Atau burung perkutut putih mata merah yang memiliki ciri mata berwarna merah menyala.
Selain itu, ada juga burung perkutut bangkok, burung perkutut belah dada dan burung perkutut majapahit. Lainnya, ada burung perkutut jawa, burung perkutut katuranggan, burung perkutut udan emas, burung perkutut jantan dan burung perkutut hitam.
Setiap jenis perkutut lokal ini memiliki cirinya masing-masing. Anda bisa lihat di blog tentang hewan yang membahas tentang burung perkutut. Di mana jenis-jenisnya ini punya keunggulan tersendiri yang perlu Anda tahu juga sebelum menernakannya.
Cara Ternak Burung Perkutut Lokal yang Tepat
Untuk ternak burung perkutut lokal sebenarnya tidak sulit. Namun meski begitu, Anda perlu tahu cara yang tepat beternak burung ini. Bagaimana caranya? Perhatikan berikut ini:
1. Pilih Indukan
Untuk menghasilkan ternak yang berkualitas, Anda pun harus memilih indukan yang bagus. Maka dari itu, perhatikan beberapa tipsnya berikut:
- Pilih burung yang usianya sudah sekitar 6-7 bulan atau siap kawin. Tapi akan lebih baik bila baru 4 bulan agar lebih mudah untuk dijodohkan.
- Pilih burung yang punya suara bagus dan nyaring. Baik dari suara bagian depan, suara tengah dan suara ujungnya. Biasanya terdapat irama suara dan ketukan juga agak senggang.
- Ketahui garis keturunan indukan perkutut lokal (jantan maupun betina).
2. Siapkan Kandang Penangkaran
Untuk membuat kandang sendiri, Anda bisa menggunakan kawat ram. Dan untuk ukurannya, sebaiknya sesuaikan dengan jumlah perkutut. Idealnya adalah 60 x 60 x 60 cm atau 120 x 180 x 270 cm.
Sementara untuk lantainya bisa gunakan tanah biasa atau pasir. Serta untuk atap bisa pakai genting atau asbes. Lokasi kandangnya pun bebas, bisa di luar rumah, dataran rendah maupun dataran tinggi. Mengingat burung perkutut lokal dapat hidup dan beradaptasi dengan baik.
3. Pemberian Pakan
Pemberian pakan untuk burung perkutut lokal tidaklah rumit. Semua jenis pakan dapat diberikan seperti millet, gabah, beras merah dan biji-bijian lainnya. Yang perlu diperhatikan adalah waktu pemberian dan usia burungnya. Jangan biarkan sampai burung mengalami obesitas.
4. Lakukan Perjodohan
Caranya, dekatkan kedua kandang pasangan burung yang akan dijodohkan. Lihat dalam beberapa waktu, jika sudah terlihat tanda-tanda siap kawin maka pindah kedua burung agar sekandang. Lalu tinggal tunggu saja hingga burung bertelur.
5. Pemeliharaan Piyik
Setelah burung bertelur, selanjutnya adalah proses mengerami hingga menetas. Piyik-piyik yang sudah menetas biarkan saja bersama induknya sekitar 7-9 hari lamanya. Baru kemudian disapih saat usianya kurang lebih 1,5 bulan. Atau jika induk mulai bertelur lagi.
Saat piyik memasuki usia 2,5 bulan atau bulunya sudah berganti, pindahkan ke kandang yang berbeda. Atau biarkan satu keluarga dalam satu kandang besar.
Nah, demikianlah cara ternak burung perkutut lokal yang tepat. Cukup mudah bukan? Anda bahkan dapat memulainya sendiri di rumah. Yang terpenting adalah optimis dan telaten agar ternak burung berhasil.